Pelayanan RSUD Sayang Dikecam Usai Diduga Tolak Pasien Balita

REDAKSI JABAR

- Redaksi

Jumat, 17 Oktober 2025 - 13:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CIANJUR — Di tengah malam yang seharusnya menjadi waktu istirahat bagi banyak orang, seorang ayah justru berlari membawa harapan di pelukannya.

Harapan itu bernama K.A.M (2), balita asal Kecamatan Cianjur yang diduga ditolak mendapat perawatan di RSUD Sayang Cianjur dengan alasan klasik: ruang penuh.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Peristiwa memilukan itu terjadi pada Minggu malam (13/10/2025) sekitar pukul 20.00 WIB. Dalam kondisi panik, Yadi, ayah Kanza, datang ke rumah sakit dengan wajah lelah dan mata cemas. Namun, bukannya sambutan hangat dari tenaga medis, ia justru menerima jawaban dingin.

“Saya datang malam-malam karena anak saya sudah parah, tapi petugas bilang penuh semua. Saya kecewa,” tutur Yadi, Senin (14/10/2025).

Tak menyerah pada keadaan, dengan bantuan warga dan pihak Desa Nagrak, keluarga akhirnya membawa sang balita ke Rumah Sakit Edelweis.

Biaya perawatan pun ditanggung melalui dana bantuan desa bukti nyata bahwa gotong royong masyarakat kerap menjadi jaring terakhir di saat sistem pelayanan publik

Menanggapi hal tersebut, Humas RSUD Sayang Cianjur, Raya, membantah adanya penolakan pasien. Ia menegaskan bahwa rumah sakit tidak memiliki kebijakan menolak pasien dengan alasan apa pun.

“RSUD Sayang selalu berupaya melayani semua pasien, baik melalui poli maupun IGD. Bila ada laporan penolakan, kami akan melakukan investigasi,” ujar Raya melalui pesan WhatsApp kepada wartawan, Kamis (16/10/2025).

Raya menambahkan, pihak rumah sakit akan menelusuri kronologi kasus tersebut secara menyeluruh.

“Jika terbukti ada petugas yang menolak pasien, kami akan memberikan sanksi tegas,” katanya.

Kini, bola panas ada di tangan pemerintah daerah. Masyarakat berharap kejadian serupa tidak lagi terulang, sebab bagi rakyat kecil, rumah sakit bukan sekadar gedung megah, tetapi tempat menggantungkan nyawa dan harapan.(Rst)

Berita Terkait

KIM Beauty Clinic Hadirkan Promo “NEWvember Special: Cowok Wajib Glow Up!”
Wakil Bupati Purwakarta Hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pembahasan RTRW
Kejati Jabar Berikan Penerangan Hukum di Cimenyan, Cegah Kebocoran Dana Desa
Kabel Internet Semrawut di Purwakarta, GIBAS Desak Pemda Cabut Tiang Fiber Optik Tak Berizin
Desa Sindangpanon Jadi Panggung Akhir Gempungan 2025
Pembangunan Gedung Ruang Kelas Baru di MIN I Purwakarta Kabupaten Purwakarta Tidak Sesuai Spesifikasi.! 
H. Onni Soerono Sandi Lakukan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan di Cianjur
LKS Griya Insan Berdaya di Karangbahagia, Bekasi, Terancam Sanksi Hukum

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 19:57 WIB

Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025: Petani Berdaya, Jawa Barat Sejahtera

Selasa, 11 November 2025 - 08:33 WIB

Bandung Investor Forum 2025: Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung yang Berkelanjutan

Selasa, 11 November 2025 - 06:49 WIB

Semangat Hari Pahlawan, Media Jabarkini.id Gelar Syukuran dan Doa Bersama

Sabtu, 8 November 2025 - 11:44 WIB

LKS Griya Insan Berdaya di Karangbahagia, Bekasi, Terancam Sanksi Hukum

Rabu, 5 November 2025 - 16:00 WIB

Peresmian Pemasangan Jaringan Pipa dan Sambungan Rumah Air Minum di Kelurahan Cigugur Tengah Cimahi*

Rabu, 5 November 2025 - 15:36 WIB

Bekasi Pastikan Harga dan Stok Bahan Pokok Tetap Stabil Jelang Nataru

Kamis, 30 Oktober 2025 - 17:09 WIB

Pemerintah Desa Cikeas Udik Realisasikan Betonisasi Jalan Desa Tahap I di RW 009*

Jumat, 19 September 2025 - 22:22 WIB

Alarm Merah di Astanaanyar: Toko Obat Nakal Jual Tramadol Terang-terangan, Masa Depan Anak Bangsa Dipertaruhkan

Berita Terbaru